Senin, 31 Agustus 2015

Ketika Syair-syair lagu Indonesia Raya dimerdukan di EXPO Milano 2015

Lebih dari 300 WNI hadir dan ratusan WNA turut menyaksikan upacara penurunan Sang Saka Merah Putih dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke 70 yang bertempat di bagian depan dan bagian kanan pavilion Indonesia dalam EXPO MILANO 2015 pada pukul 18.00 waktu Italia. Hadir sebagai inspektur upacara adalah Bpk. Agus Parengkuan, Duta Besar Indonesia untuk Italia. Turut hadir bersama beliau adalah Nyonya Agus Parengkuan, beberapa staf kedutaan besar RI untuk Italia juga beberapa perwakilan dari Artha Graha Network, Artha Graha Peduli, para sponsor yang bekerja keras untuk menyukseskan terbentuknya pavilion Indonesia dalam EXPO kali ini.

Sebelum upacara penurunan bendera dimulai dan dalam ruang yang sempit dan terbatas itu semua WNI yang hadir menyanyikan beberapa lagu kemerdekaan, seperti Maju Tak Gentar, Indonesia Tanah Air Beta, Rayuan Pulau Kelapa, yang tentu saja menarik perhatian para pengunjung EXPO. Suasana menjadi semakin penuh khidmat ketika Sang Saka Merah Putih diturunkan dan syair-syair lagu Indonesia Raya dimerdukan. Di penghujung upacara ini bapak duta besar RI untuk Italia menganugerahkan penghargaan kepada tiga orang Indonesia atas jasa mereka dalam mensosialisasikan budaya Indonesia di Italia di antaranya ke ibu Ina Wahyuningsih, pemrakarsa Yayasan Rela Hati yang berbasis di Parma.

Perlu diberitakan bahwa sebelum dan sesudah acara penurunan bendera ini panitia HUT RI yang ke 70 menyuguhkan/menampilkan beberapa acara khas tanah air yang melibatkan orang Indonesia maupun pengungjung asing yang hadir. Beberapa jam sebelum apel penutupan telah diadadakan beberapa permainan menarik yaitu Lari Karung, Lomba Bakiak, Lari Kelereng, Makan Kerupuk; ditampilkan juga beberapa tarian di antaranya tarian Poco-Poco,tari Remo dari Jawa Timur, Cendrawasih dari Bali dan Kembang Tanjung dari Jawa Barat.

Sedangkan malam harinya, sesudah mencicipi nasi tumpeng gratis yang merupakan nasi tumpeng tertinggi dalam sejarah: terdiri dari delapan tingkat dengan tinggi 2.08 meter, berat 1.400 kg dilengkapi 17 jenis makanan pelengkap dengan 45 tumpeng kecil di sekelilingnya yang melambangkan hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus tahun 1945, panitia menyuguhkan lagi beberapa acara menarik di antaranya ada Tari Piring, Tari Bajidor Payung dan Jaipongan. Selain itu ada pertunjukkan istimewa dari dua anak bangsa dalam bidang seni lukis dan seni musik: Bapak Fauzan Ja’fan mempertunjukkan keahliannya dalam bidang lukis dengan melukis di atas pasir. Pemusik muda, Iskandar Widjaja, dengan gesekan biolanya berhasil memukau ratusan penonton yang hadir.

Di awal acara malam budaya yang bertemakan “The Marvelous 70” dan bertempat di auditorium EXPO Milano 2015 para hadirin mendedikasikan beberapa menit dalam keheningan untuk memperingati Didi Petet yang telah kembali ke pangkuan Tuhan. Beliau punya jasa yang besar untuk memperjuangkan adanya pavilion Indonesia di EXPO kali ini. Sudah sepantasnya beliau mendapat penghormatan ini terutama atas semangat juangnya untuk memperkenalkan Indonesia di mata dunia meskipun harus diakui adanya ketidakselarasan antara tema umum EXPO dengan hal-hal yang diexpokan dalam pavilion Indonesia.

Milano, Italia

Pandri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar